PURWOKERTO, (PRLM).-
PT KAI (Persero) akan menggratiskan tiket 113 perjalanan KA Lokal/ jarak dekat bersubsidi (PSO) tepat pada hari Kemerdekaan RI Senin (17/8/2015).Layanan tiket gratis bertajuk "Program Merdeka" tersebut mencakup 100 perjalanan KA Lokal bersubsidi di Jawa dan 13 perjalanan KA Lokal bersubsidi di Sumatera."Program tiket gratis ini akan diberlakukan khusus untuk hari Senin (17/8) untuk keberangkatan mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Jawa Tengah Surono Jumat (14/8)."Kapasitas KA Prameks akan disesuaikan dengan jenis rangkaiannya,"ujar Surono.(Selain untuk KA lokal bersubsidi, program naik kereta api gratis ini juga diberikan untuk KRL Commuter Line di Jabodetabek.Sementara untuk KA Bandara Kualanamu, Medan pada hari yang sama akan diberikan "Diskon Kemerdekkaan" sebesar 70 persen.Sementara KA Prameks, KA KA Lokal bersubsidi (PSO) yang akan diberikan layanan tiket gratis. Meski tidak semua jam keberangkatan KA Prameks digratiskan. "Yang menjadi acuan gratis adalah jadwal keberangkatan dari suatu stasiun antara pukul 08.00 - 17.00 WIB,"jelas Surono.Sedangkan untuk jadwal keberangkatan KA Prameks sebelum pukul 08.00 dan sesudah pukul 17.00 WIB tetap akan diberlakukan tarif normal.
Mengenai jadwal keberangkatan dari Stasiun Kutoarjo, layanan tiket gratis akan diberlakukan untuk KA Prameks rute Kutoarjo - Yogya - Solo keberangkatan pukul 08.45.
Sementara untuk KA Prameks keberangkatan pukul 06.15 dan pukul 19.05 dari Kutoarjo tetap berlaku tiket normal seperti biasa.
Selain KA Prameks rute Kutoarjo- Yogya- Solo, layanan tiket gratis juga diberikan untuk KA Prameks rute Solo- Yogya pp. "Total ada 9 perjalanan KA Prameks yang akan mendapat fasilitas tiket gratis ini, sesuai jam keberangkatannya,"katanya.
Meskipun tidak dipungut biaya, calon penumpang yang ingin menikmati program ini tetap harus melakukan pembelian tiket dengan harga Rp.0 di loket stasiun.
Seperti hari- hari biasa, jumlah penumpang juga akan dibatasi sesuai kapasitas maksimum kereta.
Saat ini ada dua macam rangkaian KA Prameks, masing- masing adalah rangkaian KRD dengan kapasitas 800 penumpang dan KRDI dengan kapasitas 450 penumpang.
--
KOMPAS. com - Pemerintah pusat dan pemerintah daerah mulai membangun transportasi kereta api secara besar-besaran. Di lima pulau besar, pembangunan itu mulai dilakukan dari kajian kelayakan hingga konstruksi fasilitas kereta api. Tahun ini, pemerintah juga akan membangun kereta ringan metropolitan dan kereta cepat di Jakarta.
Pembangunan kereta cepat massal (mass rapid transit/MRT) yang telah dimulai tahun 2013 juga segera dilanjutkan dengan pembuatan terowongan kereta dalam waktu dekat.
Laporan dari sejumlah daerah yang dihimpun Kompas, sejak pekan lalu hingga Minggu (9/8/2015), memperlihatkan antusiasme pemerintah daerah untuk mewujudkan transportasi kereta api. Saat ini, di sejumlah daerah telah dimulai studi kelayakan di beberapa tempat yang belum memiliki transportasi kereta api hingga penambahan kapasitas di sejumlah daerah yang telah memiliki fasilitas kereta api.
Rp 18 triliun
Pencangkulan pertama proyek KA di Indonesia dilakukan tahun 1864 dan hingga kini atau lebih dari 150 tahun kemudian belum mengalami kemajuan besar. Namun, jika proyek-proyek saat ini diselesaikan, perubahan besar dunia kereta api akan terjadi.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, untuk mendukung proyek tersebut, pemerintah akan mengucurkan anggaran hingga Rp 18 triliun.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menegaskan, kereta api adalah angkutan massal yang akan menjadi tulang punggung transportasi nasional pada masa depan. Saat ini, angkutan kereta baru mengangkut 7 persen penumpang dan mengangkut 0,8 persen barang. Targetnya pada tahun 2019, kereta mengangkut 14 persen penumpang dan 6 persen barang.
Antusiasme daerah
Kepala Satuan Kerja Proyek Kereta Api Trans-Sumatera di Aceh dari Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Abdul Kamal, mewakili Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut Hendy Siswanto, menilai, Pemprov Aceh serius mewujudkan pembangunan kereta api yang akan menyambungkan Aceh dan Sumut.
Pemprov Aceh telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Aceh yang disusun Pemprov Aceh dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Di Palembang, Sumatera Selatan, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan-Lampung terus meningkatkan kapasitas lintas dengan membangun rel ganda, menambah stasiun, hingga menambah lokomotif dan gerbong. Saat ini, rel ganda sepanjang 102 kilometer Tanjung Enim-Tanjung Rambang sudah selesai dibangun. PT KAI telah mengalokasikan dana Rp 7 triliun untuk meningkatkan infrastruktur kereta api Sumatera Selatan-Lampung.
Kepala PT KAI Divisi Regional III Sumatera Selatan-Lampung Wawan Ariyanto mengatakan, ditargetkan tahun 2019 seluruh jalur sepanjang 400 kilometer Palembang-Lubuk Linggau dan 400 kilometer Palembang-Lampung itu sudah berupa rel ganda. Di jalur selatan, Jawa Tengah, menurut Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto Surono, mereka telah mengaktivasi jalur kereta yang menghubungkan Stasiun Kroya dengan stasiun di kawasan Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pemerintah setempat berencana membangun rel KA sepanjang 425 kilometer dari Kabupaten Murung Raya hingga Kabupaten Kapuas. Untuk mendukung keberlanjutan pembangunan itu, perda telah disusun dan peletakan batu pertama direncanakan pada rangkaian kegiatan perayaan 17 Agustus ini.
Untuk menjamin hal itu, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dari Puruk Cahu-Bangkuang-Batanjung telah diselesaikan bersama DPRD.
Di Sulawesi, sejak pencanangan dimulainya pembangunan pada 12 Agustus tahun lalu, proyek jalur KA Trans-Sulawesi ruas Makassar-Parepare, kini, memasuki tahap pembersihan lahan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Sulsel Masykur A Sulthan memastikan tahun ini pembangunan fasilitas kereta api akan dimulai.
Di Papua Barat, pemerintah akan memulai studi kelayakan pembangunan kereta api tahun ini untuk jalur Sorong-Manokwari sepanjang 390 kilometer. Setelah itu akan dilakukan desain detail hingga konstruksi dan diharapkan bisa selesai 2019.
Di Kalimantan Timur, pembebasan lahan untuk rel kereta api penumpang sudah dikerjakan di ruas Balikpapan-Samarinda atau 20 persen dari keseluruhan.
Sementara itu, Pemprov Papua memprioritaskan pembukaan jalur kereta api dari Sentani menuju Kota Jayapura sepanjang 45 kilometer.