Beritaempat – Pengamat Kereta Api Djoko Setijowarno mengemukakan, PT Kereta Api ingin membuka jalur yang non aktif, rencananya membangun jalur kereta api sepanjang 90 km yang melewati empat kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo untuk mendorong perekonomian daerah.
“Tahun ini akan baru dimulai pembangunan trace dan DED. Nantinya jalur ini akan memiliki sekitar 12 stasiun dan 13 halte, dan masih terdapat sisa bangunan stasiun dan Halte yang perlu dibenahi,” kata Djoko pada keterangan pers yang diterima Beritaempat.com, Kamis, (17/9).
Menurut Djoko, proyek pembangunan ini kembali jalur kereta api yang terputus ini memiliki potensi yang cukup bagus dalam menumbuhkan perekonomian di daerah.
“Dari hasil survey yang saya kumpulkan bahwa pengguna jasa kereta api ada sekitar 72,64 persen, pengguna bus sekitar 27,32 persen, dan pengguna sepeda motor hanya mencapai 74,2 persen.
Oleh karena itu, potensi permintaan perjalanan lintas Purwokerto-Purbalingga mampu mengangkut sebanyak 308-455 orang per hari. Sedangkan mengangkut penumpang dari Jakarta bisa mencapai 700-1.813 orang/hari.
“Jika share modal KA dengan pengguna bus adalah 50 persen, maka terdapat potensi angkutan orang ke Bandung yang dapat dilayani dengan 4 kereta di hari kerja dan 5 kereta di hari libur. Untuk melayani keberangkatan kereta menuju ke Jakarta dapat kereta yang disiapkan sektiar 7 kereta pada hr kerja dan 19 kereta untuk hari libur. Dengan dua jadwal pemberangkatan dan jenis layanan yang berbeda,” tuturnya.
Disampin itu, dari setiap rangkaian gerbong yang mampu diangkut PT KA bisa mencapai 5 persen atau 37,4 ribu per hari. Jika dikonversi dalam satuan gerbong kurang lebih 622 gerbong.
“Apabila dalam satu rangkaian KA mampu membawa 30 gerbong, maka potensi yang mampu diperoleh setiap 16 rangkaian lebih besar. Potensi angkutan terbesar dan berpotensi yang bagus untuk jalur KA, mengingat infrastruktur jalan koridor Purwokerto-Wonosobo kurang mendukung harusnya perlu adanya perbaikan serta pembangunan jalur untuk menghubungkan disetiap kota tersebut,” tandasnya.
(Yohanes Abimanyu)
--
PT KAI Siap Operasikan Angkutan Semen Produksi PT STAR
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mulai mengoperasikan angkutan semen Bima produksi PT STAR (Sinar Tambang Artha Lestari) di Ajibarang, Banyumas pada 1 Oktober 2015.
Menjelang tenggat waktu persiapan, sejumlah pembangunan infrastruktur terus dikebut. Angkutan semen menggunakan kereta api ini akan sangat membantu mengurangi kepadatan dan kemacetan di jalan raya.
Corporate Communication Manager PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur loading area di stasiun Kretek, Kabupaten Brebes terus dikebut oleh PT KALOG anak perusahaan PT KAI yang menangani angkutan semen ini.
Loading area ini meliputi seaway seluas 6000 meter pesegi dan bangunan over kaping seluas 2.960 meter pesegi untuk transit muatan semen dari truk ke kereta api.
Pembangunan infrastruktur loading area tersebut saat ini telah mencapai 70 persen.
"Kami optimis pekerjaan ini akan selesai sesuai target 25 September, sehingga operasional angkutan semen Bima bisa dimulai per 1 Oktober. Rencananya dari lokasi pabrik di Ajibarang, semen Bima akan diangkut menggunakan truk ke stasiun Kretek. Kemudian di stasiun Kretek semen tersebut dipindahkan ke angkutan KA," jelas Surono, Senin (14/9/2015).
Untuk tahap awal angkutan semen Bima dengan KA ini baru ke satu stasiun tujuan, yakni ke Klari, Karawang.
Volume angkutan pada tahap awal ini baru 800 ton per 2 hari sekali yang akan diangkut menggunakan 20 gerbong dalam 1 rangkaian KA. Masing- masing gerbong berkapasitas 40 ton.
"Selanjutnya secara bertahap volume dan tujuan angkutan semen Bima dengan KA ini akan terus ditingkatkan. Disamping ke tujuan Klari untuk distribusi Jabar dan DKI, angkutan semen Bima dengan KA ini juga akan dilakukan ke tujuan Bangil (Jawa Timur), Tangerang (Jawa Barat) dan. Semarang," lanjut Surono.
Proyeksi volume angkutan semen Bima dengan kereta api pada tahun 2016 akan mencapai 2.500 ton perhari. Sedangkan pada 2017 volume angkutan semen Bima diproyeksikan mencapai 3.500 - 4.000 ton per harinya.
Untuk mengangkut semen sebanyak itu nantinya dibutuhkan setidaknya 5 rangkaian KA setiap harinya yang berangkat dari stasiun Kretek.
Dengan kapasitas tiap KA masing- masing 800 ton menggunakan rangkaian 20 gerbong . PT KAI Rencanakan Perpanjangan Rute KA Joglo Ekspres
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana melakukan perpanjangan rute KA Joglo Ekspres. Rute yang semula hanya Solo-Yogya akan diperpanjang hingga Purwokerto.
Hal ini dilakukan untuk menagkomodir keinginan pelanggan PT KAI.
Corporate Communication Manager PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko mengatakan, sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pengguna setia jasa perkeretaapian, maka rencananya rute KA Joglo dalam waktu dekat akan dilanjutkan hingga Purwokerto.
"Semula rutenya hanya Solo-Yogya pergi pulang (PP) dengan memanfaatkan rangkaian idle (rangkaian istirahat) KA Joko Tingkir. Beberapa waktu yang lalu banyak masukan dari penumpang yang disampaikan ke Costumer Service kami mengenai pengadaan rute KA hingga Purwokerto. Nah, bertepatan dengan HUT Kereta api pada 28 September nanti, rencananya secara resmi KA Joglo akan beroperasi hingga Purwokerto," jelas Gatut, Rabu (9/9/2015).
Mengenai tarif yang diberlakukan, Gatut menjelaskan, untuk Solo-Yogya tetap sama yakni Rp 20 ribu. Sementara untuk Yogya-Purwokerto sebanyak Rp 50 ribu dan Solo-Purwokerto Rp 70 ribu.
"Namun untuk resminya, kami masih menunggu keputusan dari Kantor Pusat. Hal ini sudah kami bahas bersama Daop 5 dan hasilnya sudah disampaikan. Diharapkan dalam minggu ini sudah ada keputusan," katanya. (tribunjogja.com).



