Kamis, 17 September 2015

Demi Mendorong Ekonomi Daerah, Jalur Non Aktif Purwokerto-Wonosobo Perlu Dibangun



Beritaempat – Pengamat Kereta Api Djoko Setijowarno mengemukakan, PT Kereta Api ingin membuka jalur yang non aktif, rencananya membangun jalur kereta api sepanjang 90 km yang melewati empat kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo untuk mendorong perekonomian daerah.

“Tahun ini akan baru dimulai pembangunan trace dan DED. Nantinya jalur ini akan memiliki sekitar 12 stasiun dan 13 halte, dan masih terdapat sisa bangunan stasiun dan Halte yang perlu dibenahi,” kata Djoko pada keterangan pers yang diterima Beritaempat.com, Kamis, (17/9).

Menurut Djoko, proyek pembangunan ini kembali jalur kereta api yang terputus ini memiliki potensi yang cukup bagus dalam menumbuhkan perekonomian di daerah.

“Dari hasil survey yang saya kumpulkan bahwa pengguna jasa kereta api ada sekitar 72,64 persen, pengguna bus sekitar 27,32 persen, dan pengguna sepeda motor hanya mencapai 74,2 persen.

Oleh karena itu, potensi permintaan perjalanan lintas Purwokerto-Purbalingga mampu mengangkut sebanyak 308-455 orang per hari. Sedangkan mengangkut penumpang dari Jakarta bisa mencapai 700-1.813 orang/hari.

“Jika share modal KA dengan pengguna bus adalah 50 persen, maka terdapat potensi angkutan orang ke Bandung yang dapat dilayani dengan 4 kereta di hari kerja dan 5 kereta di hari libur. Untuk melayani keberangkatan kereta menuju ke Jakarta dapat kereta yang disiapkan sektiar 7 kereta pada hr kerja dan 19 kereta untuk hari libur. Dengan dua jadwal pemberangkatan dan jenis layanan yang berbeda,” tuturnya.

Disampin itu, dari setiap rangkaian gerbong yang mampu diangkut PT KA bisa mencapai 5 persen atau 37,4 ribu per hari. Jika dikonversi dalam satuan gerbong kurang lebih 622 gerbong.

“Apabila dalam satu rangkaian KA mampu membawa 30 gerbong, maka potensi yang mampu diperoleh setiap 16 rangkaian lebih besar. Potensi angkutan terbesar dan berpotensi yang bagus untuk jalur KA, mengingat infrastruktur jalan koridor Purwokerto-Wonosobo kurang mendukung harusnya perlu adanya perbaikan serta pembangunan jalur untuk menghubungkan disetiap kota tersebut,” tandasnya.

(Yohanes Abimanyu)
--

PT KAI Siap Operasikan Angkutan Semen Produksi PT STAR

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mulai mengoperasikan angkutan semen Bima produksi PT STAR (Sinar Tambang Artha Lestari) di Ajibarang, Banyumas pada 1 Oktober 2015.

Menjelang tenggat waktu persiapan, sejumlah pembangunan infrastruktur terus dikebut. Angkutan semen menggunakan kereta api ini akan sangat membantu mengurangi kepadatan dan kemacetan di jalan raya.

Corporate Communication Manager PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur loading area di stasiun Kretek, Kabupaten Brebes terus dikebut oleh PT KALOG anak perusahaan PT KAI yang menangani angkutan semen ini.

Loading area ini meliputi seaway seluas 6000 meter pesegi dan bangunan over kaping seluas 2.960 meter pesegi untuk transit muatan semen dari truk ke kereta api.

Pembangunan infrastruktur loading area tersebut saat ini telah mencapai 70 persen.

"Kami optimis pekerjaan ini akan selesai sesuai target 25 September, sehingga operasional angkutan semen Bima bisa dimulai per 1 Oktober. Rencananya dari lokasi pabrik di Ajibarang, semen Bima akan diangkut menggunakan truk ke stasiun Kretek. Kemudian di stasiun Kretek semen tersebut dipindahkan ke angkutan KA," jelas Surono, Senin (14/9/2015).

Untuk tahap awal angkutan semen Bima dengan KA ini baru ke satu stasiun tujuan, yakni ke Klari, Karawang.

Volume angkutan pada tahap awal ini baru 800 ton per 2 hari sekali yang akan diangkut menggunakan 20 gerbong dalam 1 rangkaian KA. Masing- masing gerbong berkapasitas 40 ton.

"Selanjutnya secara bertahap volume dan tujuan angkutan semen Bima dengan KA ini akan terus ditingkatkan. Disamping ke tujuan Klari untuk distribusi Jabar dan DKI, angkutan semen Bima dengan KA ini juga akan dilakukan ke tujuan Bangil (Jawa Timur), Tangerang (Jawa Barat) dan. Semarang," lanjut Surono.

Proyeksi volume angkutan semen Bima dengan kereta api pada tahun 2016 akan mencapai 2.500 ton perhari. Sedangkan pada 2017 volume angkutan semen Bima diproyeksikan mencapai 3.500 - 4.000 ton per harinya.

Untuk mengangkut semen sebanyak itu nantinya dibutuhkan setidaknya 5 rangkaian KA setiap harinya yang berangkat dari stasiun Kretek.

Dengan kapasitas tiap KA masing- masing 800 ton menggunakan rangkaian 20 gerbong . PT KAI Rencanakan Perpanjangan Rute KA Joglo Ekspres

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana melakukan perpanjangan rute KA Joglo Ekspres. Rute yang semula hanya Solo-Yogya akan diperpanjang hingga Purwokerto.

Hal ini dilakukan untuk menagkomodir keinginan pelanggan PT KAI.

Corporate Communication Manager PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko mengatakan, sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pengguna setia jasa perkeretaapian, maka rencananya rute KA Joglo dalam waktu dekat akan dilanjutkan hingga Purwokerto.

"Semula rutenya hanya Solo-Yogya pergi pulang (PP) dengan memanfaatkan rangkaian idle (rangkaian istirahat) KA Joko Tingkir. Beberapa waktu yang lalu banyak masukan dari penumpang yang disampaikan ke Costumer Service kami mengenai pengadaan rute KA hingga Purwokerto. Nah, bertepatan dengan HUT Kereta api pada 28 September nanti, rencananya secara resmi KA Joglo akan beroperasi hingga Purwokerto," jelas Gatut, Rabu (9/9/2015).

Mengenai tarif yang diberlakukan, Gatut menjelaskan, untuk Solo-Yogya tetap sama yakni Rp 20 ribu. Sementara untuk Yogya-Purwokerto sebanyak Rp 50 ribu dan Solo-Purwokerto Rp 70 ribu.

"Namun untuk resminya, kami masih menunggu keputusan dari Kantor Pusat. Hal ini sudah kami bahas bersama Daop 5 dan hasilnya sudah disampaikan. Diharapkan dalam minggu ini sudah ada keputusan," katanya. (tribunjogja.com).

KAI Berlakukan "Tarif Murah" Rute Purwokerto-Yogyakarta

Stasiun Purwokerto



Bisnis.com, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia kembali membuka tarif khusus yang lebih murah untuk KA eksekutif, bisnis dan ekonomi komersial pada rute Purwokerto-Yogyakarta.

Sebelumnya, perseroan pelat merah ini membuka tarif khusus pada rute Kutoarjo- Yogya- Solo untuk beberapa KA eksekutif dan bisnis pada Juli lalu.

Corporate Communication Manager PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono mengatakan pembukaan tarif khusus pada rute Purwokerto-Yogyakarta/ Lempuyangan (pulang-pergi) ini untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat pada angkutan kereta api pada rute tersebut.

Adapun, jenis kereta meliputi KA eksekutif Taksaka, KA bisnis Fajar Utama dan Senja Utama Yogya serta KA ekonomi komersial Bogowonto dan Gajahwong untuk rute Purwokerto- Yogya/ Lempuyangan atau sebaliknya (Yogya/ Lempuyangan-Purwokerto).

“Tarif khusus itu mulai berlaku pada Kamis (20/8/2015) besok,” paparnya dalam rilis yang diterima, Rabu (19/8/2015).

Dia memaparkan harga tiket dengan tarif khusus tersebut masing-masing hanya Rp100.000 untuk KA eksekutif Taksaka, Rp80.000 untuk KA bisnis Fajar Utama dan Senja Utama Yogya, serta Rp60.000 unttuk KA Bogowonto dan Gajahwong.

Surono menjelaskan yang membedakan tiket dengan tarif khusus dengan tiket reguler adalah tempat penjualan dan waktu pembelian.

Jika tiket reguler bisa dibeli sejak H-90 di seluruh channel penjualan tiket KA (eksternal/ internal), tiket tarif khusus hanya bisa dibeli di loket stasiun pada saat hari keberangkatan (go show).

Penjualan tiket dengan tarif khusus ini akan dibuka 2 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api di loket stasiun.

“Dapat dibeli 2 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api dimaksud di loket stasiun,”.

Di Stasiun Purwokerto, lanjutnya, penjualan tiket dengan tarif khusus  untuk KA Taksaka Siang akan dibuka mulai pukul 12.00 WIB, KA Fajar Utama mulai pukul 09.42 WIB dan KA Gajahwong mulai pukul 10.07 WIB.

Adapun jadwal KA malam dengan tarif khusus masing- masing KA Taksaka Malam akan dibuka mulai pukul 23.55 WIB, KA Senja Utama Yogya mulai pukul 22.26 WIB dan KA Bogowonto mulai pukul 00.57 WIB.
--

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Setelah memberikan tarif khusus pada rute Kutoarjo-Yogya-Solo PP untuk beberapa KA Eksekutif dan Bisnis sejak 21 Juli lalu, PT KAI kembali membuka tarif khusus untuk KA Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi komersial dengan rute Purwokerto-Yogyakarta PP.

''Pemberlakuan tarif khusus untuk rute tersebut, dilayani mulai Kamis (20/8). Sedangkan KA yang disediakan, terdiri dari KA eksekutif Taksaka, KA Bisnis Fajar Utama dan Senja Utama Yogya, serta KA ekonomi komersial Bogowonto dan Gajahwong untuk rute Purwokerto-Yogya/Lempuyangan,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Rabu (19/8).

Dengan diberlakukannya tarif khusus, maka sistem tiket yang berlaku tidak seperti tiket reguler dengan sistem jauh-dekat harga tiket sama. Untuk KA kelas eksekutif Taksaka, harga tiketnya sebesar Rp 100.000. Untuk KA bisnis Fajar Utama dan Senja Utama Rp 80.000, sedangkan untuk KA ekonomi KA Bogowonto dan Gajahwong tarifnya Rp 60.000.

Meski demikian Surono menyebutkan, pembelian tiket dengan harga tarif khusus tersebut tidak bisa dilayani melalui pemesanan. ''Tiket tarif khusus hanya bisa dibeli di loket stasiun dua jam sebelum keberangkatan KA. Tentunya, dengan syarat masih ada tempat duduk yang tersisa,'' katanya.

Di stasiun Purwokerto, penjualan tiket dengan tarif khusus untuk KA Taksaka Siang dibuka mulai pukul 12.00, KA Fajar Utama mulai pukul 09.42 dan KA Gajahwong mulai pukul 10.07. Sedangkan untuk KA malam dengan tarif khusus masing- masing KA Taksaka Malam akan dibuka mulai pukul 23.55, KA. Senja Utama Yogya mulai pukul 22.26 dan KA Bogowonto mulai pukul 00.57.

Selain rute Purwokerto-Yogya/ Lempuyangan PP, PT KAI juga menjual tiket dengan tarif khusus untuk rute Banjarpatroman-Tasikmalaya-Bandung PP. Pada rute ini, harga tarif khusus untuk kelas eksekutif Turangga, Lodaya dan Malabar sebesar Rp 70.000. Sementara untuk kelas bisnis seperti KA Lodaya, Malabar dan Mutiara Selatan Rp 60.000, dan KA kelas ekonomi KA Malabar Rp 50.000.
--
KA Joglo Ekspres Jangkau Purwokerto

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta berencana memperpanjang rute kereta api (KA) Joglo Ekspres mulai 28 September 2015. Hal ini mengingat angka keterisian kursi (load faktor) KA tersebut masih rendah.

Corporate Communications Manager PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko, menyampaikan selama ini KA Joglo Ekspres melayani rute Stasiun Solo Balapan-Stasiun Tugu Jogja. Namun, load factor KA ekonomi AC ini masih rendah, yakni kurang lebih 40%. PT KAI pun berencana memperpanjang rute KA tersebut untuk meningkatkan angka penumpang.

“Rute KA Joglo Ekspres akan diperpanjang dari Solo-Jogja menjadi Solo-Purwokerto dan namanya berubah menjadi KA Joglokerto Ekspres. Perpanjangan rute ini akan dilakukan pada 28 September, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-70 PT KAI,” ungkap Gatut saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/9).

Dia menerangkan KA ini akan berjalan sekali dalam sehari dengan memanfaatkan KA idle Jaka Tingkir. Menurut rencana, KA ini berangkat pada pukul 06.15 WIB dari Stasiun Solo Balapan dan tiba di Purwokerto pada pukul 09.50 WIB. Kemudian KA kembali berangkat menuju Solo pada pukul 10.35 WIB dan tiba di Kota Bengawan pukul 14.39 WIB.

Gatut menjelaskan meski rute KA ini diperpanjang tapi harga tiket untuk rute Solo-Jogja tetap Rp20.000 per penumpang. Tiket dari Jogja menuju Purwokerto dijual Rp50.000 sehingga harga tiket Solo-Purwokerto senilai Rp70.000.

Dia berharap rute baru ini mampu memberi pilihan dan mengakomodir kebutuhan masyarakat mengenai kebutuhan transportasi massal yang nyaman dan cepat. “Dengan dioperasikannya perpanjangan rute ini diharapkan load factor bisa naik menjadi 85% mengingat tarif lebih murah dan waktu tempuh lebih cepat jika dibandingkan moda transportasi darat lainnya,” kata Gatut.

Launching KA ini akan dilakukan di Stasiun Solo Balapan yang dihadiri oleh pejabat internal PT KAI, pemerintah kota, dan tokoh masyarakat. Sementara itu, mulai Senin (7/9/2015) PT KAI mulai melayani penjualan tiket senilai Rp70.000 untuk lebih dari 70.000 kursi yang disediakan untuk KA eksekutif, KA bisnis, dan KA ekonomi non-PSO (public service obligation).

Promo KAI Serba 70 ini memungkinkan pelanggan menikmati tarif promo dengan pemesanan tiket dan keberangkatan pada 7-28 September selama tempat duduk promo masih ada.